PT Trisula International Tbk (TRIS) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Pasalnya, 2025 masih menjadi tahun yang menantang bagi industri ini. Widjaja Djohan, Direktur Utama TRIS mengatakan, industri TPT menghadapi tantangan berat berupa kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 6,5%, kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) 12%, dan kenaikan biaya bahan baku lokal maupun impor. Walau begitu, manajemen TRIS menyadari kenaikan biaya dan pajak itu bukan hal baru bagi perusahaan.

Jakarta – Industri tekstil dan garmen di Indonesia menghadapi berbagai tantangan berat. Persaingan yang semakin ketat dengan produk impor, tekanan biaya produksi, serta fluktuasi pasar menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan perusahaan-perusahaan di sektor ini. Banyak pelaku industri yang terpaksa gulung tikar atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun di tengah badai tersebut, PT Trisula Inernational […]
Baca SelengkapnyaPT Trisula International Tbk (TRIS) optimistis untuk mencapai target pertumbuhan double digit pada akhir tahun 2024, meskipun di tengah tantangan industri tekstil dan garmen. Widjaya Djohan, Direktur Utama TRIS, mengungkapkan bahwa kinerja hingga kuartal ketiga menunjukkan hasil yang positif, memberikan keyakinan bagi perusahaan untuk menutup tahun dengan pencapaian sesuai target. Berdasarkan laporan keuangan yang dilansir dari […]
Baca SelengkapnyaKondisi industri tekstil Indonesia saat ini dalam kondiri yang tidak baik, banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bahkan yang terbaru salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia diputus pailit. Untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah diminta untuk fokus menaikkan daya beli masyarakat. Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Haryo Soekartono mengatakan sandang, pangan dan papan […]
Baca SelengkapnyaPT Chitose Indonesia Tbk (CINT) mencatat penjualan sebesar Rp 320,02 miliar hingga kuartal III-2024 alias meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan penjualan ditunjang dari penjualan lokal dan ekspor. Penjualan produk dalam negeri selama 2024 memberikan kontribusi sebesar 92% atau Rp 294,34 miliar sementara ekspor menyumbang sebesar 8% atau Rp 25,68 miliar. Penjualan […]
Baca Selengkapnya